Senarai

Hidup adalah keteguhan tekad, bukan apa yang diberikan oleh kehidupan tapi apa yang dapat kita berikan untuk kehidupan, bukan kesulitan kita tapi bagaimana kita mengatasi kesulitan kita.
Share |

Selasa, 01 Februari 2011

Pendidikan Vetikal Indonesia

Terinspirasi dari sebuah novel yang saya baca, saya tergelitik dengan salahsatu dialog yang menyindir keadaan pendidikan di Indonesia. Di dalam cerita tersebut terjadi percakapan antara seorang mahasiswa dan seorang profesor. Sang profesor menyuruh sang mahasiswa untuk menggambar sebuah gambar. Aturannya, sang mahasiswa tidak boleh mereka-reka dulu apa yang akan digambarnya, cukup menggambar seperti waktu dia kecil saja. Sang Profesor menyuruh si mahasiswa untuk menggambar pemandangan.
setelah beberapa saat gambarnya pun selesai. Si mahasiswa menyerahkan gambar yang ia buat. Sang profesor tersenyum, si mahasiswa heran. "persis, persis seperti apa yang aku duga.."katanya.

Si mahasiswa menggambar sebuah gambar pemandangan. Ia menggambarkan sebuah gunung, ada matahari diatasnya, dibawahnya terdapat hamparan sawah yang dipotong oleh sungai dan terdapat sebuah gubuk dengan beberapa pohon disekitarnya. Si Profesor berkata :"sesungguhnya inilah potret pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indonesia itu sifatnya hanya sebatas 'transfer ilmu' bukan 'gali ilmu' seperti pada umumnya. Siswa hanya diwajibkan duduk diam statis dan gurulah yang menurunkan ilmunya kepada murid. Murid jadi tidak bisa bereksplorasi sesuai dengan bakat dan minatnya yang sebetulnya sangat potensial, terlebih Indonesia. Para siswa hanya dipaksa untuk menghafal dari pada berkembang. Bukti nyatanya ya gambar kamu ini."
"Pernahkah kamu berfikir, apakah pemandangan itu hanya sebatas gunung saja? Kenapa bebek yang kamu buat selalu menghadap ke kiri, nggak ke kanan atau ke depan misalnya?" Kenapa?
Si mahasiswa hanya bisa ngangguk-ngangguk mengerti.
"Masalah ini juga berhubungan dengan kesuksesan Indonesia. Indonesia tidak maju-maju bukan karena tidak memiliki SDM yang berkualitas. Tapi karena mereka tidak diberi ruang untuk berinovasi mereka akhirnya pergi. Faktanya banyak anak bangsa yang lebih berprestasi di negeri orang. Maka dari itu kita harus rubah pola pikir kita demi kemajuan bangsa ini. Jika negara lain bisa, kenapa kita tidak??

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...